InfoSAWIT JAWA, JAKARTA — Harga CPO dalam negeri menutup pekan terakhir Oktober 2025 dengan pergerakan terbatas, meski tekanan dari pasar global terus meningkat. Berdasarkan tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), Jumat (31/10/2025), perdagangan CPO tercatat withdraw (WD) di beberapa wilayah utama, dengan penawaran tertinggi Rp13.968/kg untuk Franco Dumai.
Penurunan tipis sebesar Rp38/kg dibanding hari sebelumnya menunjukkan masih kuatnya minat beli di pasar fisik, meski investor global cenderung berhati-hati akibat pelemahan di Bursa Malaysia. “Fluktuasi ini wajar menjelang akhir bulan. Permintaan domestik masih cukup solid dari industri oleokimia dan biodiesel,” ujar seorang pelaku pasar yang dihubungi InfoSAWIT.
Adapun harga CPO di beberapa wilayah tercatat sebagai berikut: Talang Duku Rp13.875/kg (WD) dengan penawaran tertinggi Rp13.709/kg, Teluk Bayur Rp13.945/kg (WD) dengan penawaran Rp13.778/kg, dan Kalsel Rp13.675/kg (WD) dengan penawaran tertinggi Rp13.400/kg.
Untuk produk turunan, CPKO (Crude Palm Kernel Oil) juga mengalami withdraw di kisaran Rp26.900–Rp27.900/kg, sementara harga inti sawit (PK) di Franco Belawan mencatat penawaran tertinggi Rp12.300/kg.
Di sisi lain, di Bursa Malaysia Derivatives, harga kontrak CPO terus melemah menyusul kesepakatan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang meningkatkan prospek pembelian besar-besaran kedelai asal AS. Kabar ini menekan sentimen pasar minyak sawit global karena kedelai merupakan substitusi utama dalam perdagangan minyak nabati.
Meski begitu, pelaku industri dalam negeri tetap optimistis. “Fundamental jangka menengah masih kuat. Program mandatori biodiesel, konsumsi domestik, dan potensi ekspor tetap menjadi penopang harga di tingkat petani,” tambah sumber tersebut.
Dengan dukungan permintaan dari sektor energi dan pangan, harga CPO di pasar fisik diperkirakan akan stabil di kisaran Rp13.900–Rp14.200/kg dalam waktu dekat, meskipun tekanan dari faktor eksternal masih membayangi. (T2)



































