InfoSAWIT JAWA, JAKARTA – Setelah melampui beberapa tahapan yang cukup panas, hingga diwarnai Walk Out nya sebegian anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), akhirnya formatur pengusur GAPKI periode 2023-2028 ditetapkan.
Eddy Martono yang secara aklamasi ditetapkan sebagai Ketua Umum GAPKI, dengan menyisihkan sembilan calon lainnya; Dwi Sutoro (Holding PTPN), M. Hadi Sugeng Wahyudiono (GSIP-Astra Agro Lestari), Susanto Yang (Sinar Mas), Dwi Darmawan (Mulia Inti Sawit), Kacuk Sumarto (Paya Pinang), Bambang Arya Wisena (Jhonlin), Nursani Mona Surya (Minanga Ogan), Mustafa Daulay (KLK) dan Tjokro Putro Wibowo (UWTL).
Tercatat sari kesembilan nama yang diusulkan sebagai Ketua Umum, empat orang diantaranya dinyatakan kurang syarat, yakni Dwi Sutoro, Kacuk, Bambang dan Mustafa Daulay. Selanjutnya, dari sepuluh nama yang terplih kemudian mengerucut menjadi lima orang sebagai Tim Formatur; Eddy Martono (Ketua Formatur yang juga sebagai ketua umum).
Sementara Susanto Yang, Dwi Dharmawan, Nursani Mona Surya serta M Hadi Sugeng Wahyudiono sebagai anggota Tim Formatur. Tim Formatur ini kemudian akan menyusun Pengurus Pusat GAPKI periode 2023-2028.
Sebelumnya, Direktur Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro menyatakan walk out (keluar) arena sidang Munas XI GAPKI. Lantaran aturan Munas GAPKI selalu berubah-ubah. Kondisi paling krusial, pada aturan masa berlakunya perubahan AD/ART GAPKI. “Biasanya perubahan AD/ART berlaku sejak ditetapkan pada sidang Munas”, kata Dwi menjelaskan, lazimnya aturan main organisasi.
Sebagai salah satu pendiri organisasi GAPKI, Holding Perkebunan Nusantara merasa dikebiri haknya sebagai anggota, lantaran hak suara untuk memilih dan dipilih merupakan hak perusahaan.
“Apabila ada hak dipilih dan memilih, harusnya menjadi hak penuh anggota,” kata Dwi, lebih lanjut, “Harusnya segala perubahan, bisa dibicarakan dan diputuskan dalam MUNAS XI GAPKI”. (T1)